Tingkatkan Kompetensi Guru, JSIT Indonesia Wilayah Jawa Barat Selenggarakan Seminar Pendidikan

Subang – Dalam rangka meningkatkan kemampuan guru Sekolah Islam Terpadu (SIT) dalam melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics), Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia Wilayah Jawa Barat menyelenggarakan kegiatan Seminar Pendidikan. Denga tema “Knowledge Innovation and Exchange”, kegiatan seminar tersebut dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 17 Mei 2025 dan bertempat di Aula Utama SMKIT Assyifa Boardingschool Subang.  Hadir selaku nara sumber utama dalam kegiatan tersebut adalah Arif Hidayat, M.Si., PhD Ed (Ketua Umum Indonesia Association of STEM Education) dan Lina Aviyanti, M.Si., PhD. (Center of Excellence of Lesson and Learning  Studies – Universitas Pendidikan Indonesia).

Acara dibuka secara langsung oleh Ketua JSIT Korda Subang Feri Rustandi, S.Pd, MM. Beliau menyampaikan rasa bangga yang setinggi – tingginya atas dijadikannya Subang sebagai tuan rumah untuk kegiatan seminar ini. Pria yang baru saja dilantik sebagai Ketua Komite Etik Dewan Pendidikan Kabupaten Subang itu pun mengajak seluruh sekolah yang tergabung dalam keluarga besar JSIT Subang untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh JSIT Indonesia Wilayah Jawa Barat maupun Korda Subang.

Selanjutnya, Badan Pengurus Harian oleh JSIT Indonesia Wilayah Jawa Barat yang diwakili oleh Sekjend H. Choirunissa, SP, M.Ak menyampaikan, kegiatan seminar ini sendiri merupakan salah satu bentuk dukungan kepada seluruh sekolah anggota agar dapat memberikan layanan pendidikan dari waktu ke waktu. Dalam pelaksanaannya, oleh JSIT Indonesia Wilayah Jawa Barat aktif menjalin kolaborasi dengan berbagai institusi yang memiliki kesamaan visi untuk memajukan mutu pendidikan di Jawa barat.

Acara seminar ini sendiri dihadiri oleh 60 peserta yang berasal dari kabupaten Subang, Bogor, Bekasi, Depok dan Purwakarta. Selain itu acara seminar ini juga merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan sebelumnya. Mereka yang telah menjalani serangkaian pelatihan STEM juga turut hadir dalam kegiatan seminar ini.

Selain diisi dengan pemaparan materi, acara yang berlangsung selama satu hari tersebut juga diisi dengan kegiatan window shopping dari 10 peserta yang telah menjalani rangkaian pelatihan sebelumnya. Window shopping sendiri merupakan metode pembelajaran berbasis kelompok di mana siswa berkeliling kelas untuk melihat dan mempelajari hasil karya kelompok lain.

Pada kesempatan ini, seluruh peserta dapat menyaksikan secara langsung hasil karya peserta lainnya serta dapat berinteraksi dan berdiskusi. Para peserta terlihat sangat antusias saat digelarnya kegiatan window shopping ini. Hal ini dikarenakan cara mereka dalam menyajikan hasil karyanya sangat menarik dna mudah dipahami oleh para peserta yang hadir. Banyak sekali inovasi yang dihadirkan dalam kegiatan tersebut untuk kemudian diimplementasikan di sekolah masing – masing.