JSIT Subang–FORMASI Selenggarakan Upgrading Guru SIT Se-Kabupaten Subang

Subang – Dalam rangka menyambut tahun ajaran baru 2025–2026, sebanyak 100 guru Sekolah Islam Terpadu (SIT) se-Kabupaten Subang mengikuti kegiatan Upgrading Guru SIT, Sabtu (2/8). Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 07.00 hingga 15.00 WIB di Aula As-Syifa Subang ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara JSIT Indonesia Korda Subang dan FORMASI (Forum Masyarakat dan Lembaga Strategis) untuk memperkuat kompetensi pendidik dan mempererat jejaring antar lembaga.

Acara dibuka dengan sambutan Ketua JSIT Indonesia Korda Subang, Bapak Feri Rustandi, S.Pd., MM. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa upgrading ini merupakan inisiatif bersama dengan FORMASI untuk menjawab tantangan dinamika pendidikan, khususnya di lingkungan SIT. Ia juga mengangkat pentingnya pemahaman terhadap kurikulum khas JSIT—yang disebut sebagai kurikulum 200%—gabungan dari Kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama, sebagaimana disampaikan oleh Mendikdasmen Prof. Dr. Abdul Mukti, M.Ed dalam Musyawarah Nasional VI JSIT Indonesia di Makassar. Selain itu, Feri turut mengutip pernyataan Menteri Ketenagakerjaan Prof. Yasierli, Ph.D mengenai urgensi SDM Indonesia yang harus menguasai tiga pola pikir utama: growth mindset, future mindset, dan innovative mindset sebagai bekal menghadapi perubahan zaman yang cepat.

Ketua Harian FORMASI, KH. Ade Sugianto, S.AN., S.AP., menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi dan berbagi antar guru SIT dari 60 sekolah dan 23 yayasan/lembaga di Subang. “Kita ingin membangun sinergi yang saling menguatkan antar lembaga. Ke depan, FORMASI bersama JSIT Subang akan terus menginisiasi kegiatan serupa demi kemajuan bersama,” tuturnya.

Kegiatan ini menjadi semakin istimewa dengan kehadiran Wakil Bupati Subang, H. Agus Masykur Rosyadi, S.Si., MM yang turut membuka secara resmi acara tersebut. Dalam sambutannya, ia menyatakan dukungan penuh terhadap kegiatan peningkatan kapasitas guru seperti ini. Ia memaparkan bahwa Kabupaten Subang masih dihadapkan pada tantangan pendidikan, antara lain rendahnya Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) tingkat SMA, serta masih tingginya jumlah siswa SMP yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. “Saya yakin SIT dengan pendekatan kurikulum terintegrasi dan nilai-nilai keislaman mampu menjadi bagian penting dalam menyelesaikan tantangan pendidikan di Subang,” ujarnya optimis.

Memasuki sesi inti, para peserta mendapatkan pembekalan dari dua narasumber nasional. Materi pertama disampaikan oleh Dr. Tina Hayati Dahlan, S.Psi., M.Pd. (Dosen UPI), yang membahas strategi deep learning dalam pembelajaran. Ia menekankan pentingnya pendekatan yang mindful, meaningful, dan joyful dalam pembelajaran, agar peserta didik terlibat secara emosional dan intelektual dalam proses belajar.

Materi kedua dibawakan oleh Ust. Sugeng Susianto, SE, M.Pd., dari Pusdiklat JSIT Indonesia, yang mengulas implementasi Standar Mutu 5.0 JSIT Indonesia. Dalam pemaparannya, ia menegaskan bahwa guru SIT bukan sekadar pengajar, melainkan pendidik sekaligus da’i. “Islamisasi mata pelajaran adalah tanggung jawab semua guru, bukan hanya guru PAI. Setiap guru harus menjadi teladan akhlak dan integritas di hadapan siswa,” tegasnya.

Rangkaian kegiatan ditutup dengan sesi serap aspirasi yang menghadirkan dua tokoh legislatif, yakni Ir. H. Ateng Sutisna (Anggota DPR RI) dan dr. H. Encep Sugiana (Anggota DPRD Jawa Barat). Dalam diskusi terbuka bersama peserta, berbagai isu aktual disampaikan, seperti regulasi guru PPPK yang diharapkan bisa kembali mengajar di sekolah asal, kebijakan rombongan belajar 50 siswa per kelas, serta rencana jam masuk KBM yang dinilai terlalu pagi. Kedua anggota dewan berkomitmen untuk menampung masukan tersebut dan menyuarakannya dalam forum legislatif sebagai bagian dari upaya memperbaiki kebijakan pendidikan di tingkat pusat dan daerah.

Kegiatan Upgrading Guru SIT Se-Kabupaten Subang ini menjadi simbol kolaborasi produktif antara JSIT, FORMASI, dan pemerintah daerah dalam membentuk SDM pendidikan yang unggul, adaptif, dan bernilai Islam. Harapannya, kegiatan ini menjadi awal dari gerakan bersama menuju transformasi pendidikan Islam yang relevan dengan tantangan zaman dan kebutuhan generasi mendatang.

Check Also

Munas VI JSIT Indonesia di Makassar: Inovasi dan Kolaborasi untuk Ekosistem Pendidikan Islam yang Modern

Munas VI JSIT Indonesia di Makassar: Inovasi dan Kolaborasi untuk Ekosistem Pendidikan Islam yang Modern

Makassar, 27 Juli 2025 — Suasana penuh energi dan semangat kolaborasi mewarnai Musyawarah Nasional (Munas) …